Ujian Allah Adalah Untuk Meningkatkan Darjat Seseorang




Setiap musibah berupa bencana yang menimpa kaum muslimin pada dasarnya disebabkan oleh kedua hal diatas.Pertama, sebagai penghapusan dosa dan menambah amal ibadah bila kita bersabar atas musibah tersebut. Kedua, sebagai ujian kenaikan darjat di mata Allah. Setiap kali menghadapi musibah berupa bencana, kita juga harus terus memperbaiki diri dan merenung kembali mengenai kesalahan-kesalah kita dimasa lalu dan berusaha dengan sabar untuk memperbaikinya. Kerana setiap musibah yang terjadi disebabkan oleh perbuatanperbuatan diri kita sendiri.

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Asy-Syura: 30)

Sedangkan musibah berupa bencana yang dialami kaum musyrikin adalah azab dari Allah atas pembangkangannya terhadap ayat-ayat Allah. Sebagaimana terjadi pada kaum Nabi Luth,  ditenggelamkannya  kaum Nabi Musa,  kekalahan pasukan  kaum  musyrikin atas pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah SAW dan lain sebagainya. Azab yang diturunkan Allah kepada kaum musyrikin tidak mengurangi apapun dari dosa mereka. Dan mereka inilah yang termasuk dalam golongan manusia yang hidup dalam kerugian.

Janganlah kita patah hati dan mengatakan bahwa bencana yang menimpa diri kita saat ini
adalah azab atau hukuman dari Allah. Bila kita pernah melakukan dosa yang tak semestinya kita lakukan, maka bertaubatlah. Lebih baik kita segera melakukan amal ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam dari pada terus menurus berduka berputus asa tanpa melaku-kan  apapun. Perbanyaklah  beristighfar  dan  berzikir  kepada  Allah.  Kerana bencana yang menimpa kita, Insya Allah dapat mengurangi dosa-dosa kita kelak di akhirat. Kemudian, bila kita mampu maka bersyukurlah, dan percaya bahawa apa yang terjadi pada diri kita saat ini adalah hal terbaik menurut-Nya, walaupun berat bagi kita.

Sesungguhnya musibah yang terberat adalah terputusnya hubungan manusia dangan Allah yang disebabkan  oleh murtad.  Kerana menyebabkan  hilangnya seluruh amal  ibadah dan termasuk dosa yang tidak dapat terampun.

Barang siapa yang mengerjakan amal yang soleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri
dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Al Fushshilat: 46)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...