Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Illah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Kalau kita baca sejenak erti masing-masing ayat dalam Surah Al Ikhlas ini, maka tak jauh dari istilah "Tauhid" atau "Mengesakan Allah" sekaligus hujjah bagi para pelaku kesyirikan (mereka yang mempersekutukan Allah). sekarang mari kita lihat masing-masing ayat:
* Ayat 1: "Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
Ayat ini sudah mengikat sebuah pernyataan akan keesaan Allah, yakni bahwa Allah itu Maha Esa dengan segala kesempurnaan, yang memiliki Al Asma Al Husna serta segala sifat kisempurnaan Yang Maha Tinggi, berbagai perbuatan yang suci yang tiada bandingannya. Ini ada hubungannya dengan Sifat-Sifat Asma al Husna berikut:
* Al Wahid (Satu) dan Al Ahad (Tunggal), artinya sebagaimana Firman Allah: "Katakanlah: "Allah adalah pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Robb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa" (QS.Ar Ro'd: 16)
iaitu, Dia-lah (Allah) yang diesakan dengan segala sifat kesempurnaan, tak ada yang menyamai-Nya dalam kesempurnaan ini. Seorang hamba harus mengesakan-Nya dengan keyakinan, perkataan dan perbuatan dengan meyakini kesempurnaan-Nya yang mutlak dan keesaan-Nya dengan sifat wahdaniyyah serta mengesakan-Nya dalam segala macam ibadah.
* Ayat 2 : "Allah adalah Illah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu"
Dan dari sebagian bukti keesaan dan kesendirian-Nya (segala sifat kesempurnaan-Nya), bahawasannya Dia bersifat Ash-Shomad (tempat bergantungnya segala urusan). Yang menjadi tujuan dan kebutuhan seluruh hamba kepada Allah ialah mereka selalu memohon kepada Allah untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka selalu berhasrat kepada-Nya dalam segala kepentingan mereka. Kerana Allah itu Maha Sempurna. Yang Maha mengetahui dan sempurna dalam ilmu-Nya, Yang Maha Lembut dan sempurna dalam kelembutan-Nya, Yang Maha Pengasih, yang sempurna cinta kasih-Nya. kasih sayang-Nya meliputi segala sesuatu, demikian juga segala sifat yang dimiliki-Nya. Diantara sifat-Nya yang sempurna adalah bahwa Dia:
* Ayat 3 : "Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan"
Yakni kerana Allah tidak membutuhkan segala sesuatu secara mutlak,
* Ayat 4 : "dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
Dalam nama, dalam sifat-Nya dan dalam perbuatan-Nya. Tabaaroka wa Ta'ala.
Dalam Tafsir Karimurrohman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'adiy berkata: "surat ini mengandung ajaran Tauhid Al Asma' dan Ash Shifaat." Namun demikian, sebenarnya surah ini juga mencakup Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah.
1. Tauhid Rububiyah yakni mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya, seperti menciptakan, memberi rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan, mematikan, dan sebagainya.
* Tidak ada satu pencipta pun kecuali Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu" (QS.Az Zumar: 62)
* Tidak ada yang memberi rizki kecuali Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya." (QS.Huud: 6)
* Tidak ada yang menghidupkan dan tidak ada yang mematikan kecuali Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Dia-lah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan" (QS.Yunus: 56)
Tauhid Rububiyah ini juga diakui oleh orang-orang kafir pada zaman Rosululloh SAW, tetapi pengakuan ini tidak menjadikan mereka masuk ke dalam agama Islam. Sebagaimana Firman Allah: "Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Maka mereka akan menjawab "Allah". " (QS.Luqman: 25)
2. Tauhid Uluhiyah yakni mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba yang diperintahkan-Nya. Karena itu semua bentuk ibadah harus ditujukan hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, seperti do'a (permohonan), khauf (takut), tawakkal (berserah diri), meminta pertolongan, perlindungan, dan sebagainya.
* Kita tidak berdo'a kecuali kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Dan Robb-mu berfirman, 'Berdo'alah kepada-Ku, nescaya akan Ku-perkenankan bagimu.'"(QS. Al Mu'min: 60)
* Kita tidak takut kecuali kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS. Ali Imron: 175)
* Kita tidak bertawakkal kecuali kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS.Al Ma'idah: 23)
* Kita tidak meminta pertolongan kecuali kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan." (QS.Al Fatihah: 5)
* Kita tidak memohon perlindungan kecuali kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Robb (yang memelihara dan menguasai) manusia." (QS.An-Naas: 1)
Tauhid ini yang dibawakan oleh para Rosul 'alaihimus Salam. Sebagaimana Firman Allah: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thoghut itu'." (QS.An Nahl: 36). Tauhid Uluhiyah inilah yang diingkari orang-orang kafir, baik pada zaman dahulu mahupun sekarang. Allah Ta'ala berfirman: "(Dan orang-orang kafir berkata): 'Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan." (QS.Shood: 5)
Adapun hubungan Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah dengan Surah Al Ikhlas adalah bahwasannya ke-4 (keempat) ayat dalam surah ini mengandung ajaran Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah